Rabu, 26 November 2014

Jalanan

Langkah kecil mondar-mandir di tengah keramaian. Genjreng-genjreng suara gitar dialunkan. Dengan penuh ekspresi tangan menengadah. Mengharap iba dari para pengendara. Meski sekedar untuk membeli nasi kucing dan air es.
Jalanan memang kejam. Tak peduli berapapun usianya. Di jalanan tak kenal istilah HAM. Mereka hanya tahu cari makan. Meski banyak di antaranya hanya kepura-puraan. Hanya enggan mencari jalan yang jauh lebih layak.
Lalu salah siapa? Adakah yang akan bertanggung jawab? Haruskah mereka yang di jalanan yang bertanggung jawab? Saat tangan tak kuasa memberi. Bukan karena kami tak mampu. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab? Ataukah mereka yang ada di dinas sosial? Hanya jadi ocehan pengamat!
Bertanya hanya akan menyesakkan hati. Merenung hanya  menyempitkan jiwa. Tidakkan kita semua bertanggung jawab? Agar mereka mendapat sesuatu yang layak? Apa mungkin sebenarnya mereka dipelihara. Tetap begitu entah sampai kapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar