Senin, 10 November 2014

Tentang Kecemburuan

Tak semua cemburu itu berkonotasi negatif
Tak adil bagimu untuk mendefinisikan cemburu adalah negatif
Sedang bagi mereka cemburu adalah sebuah alasan
Seperti rasa cemburu Aisyah kepada Khadijah
Wanita agung yang sangat setia mendampingi Rasulullah di awal perjuangan risalah Islam ini
Atau kisah kecemburuan Umar kepada Abu Bakar
Saat harta yang diperjuangkannya untuk Islam menjadi tak sebanding jika disandingkan dengan apa yang diinfaqkan Abu Bakar
Atau kisah cemburu sahabat yang mencemburui seorang pemuda yang namanya dijanjikan oleh Rasulullah sebagai ahli surga karena amalannya
Sampai-sampai Mu'adz bin Jabbal merasa penasaran dan menginap beberapa malam di rumah pemuda itu
Untuk sekedar mencari tahu amalan sepesial apa yang menjadikannya seorang ahli surga
Cemburu tak selalu berstigma negatif
Bagi mereka cemburu adalah alasan untuk mendongkrak amalan
Cemburu adalah pemicu yang mendorong kebaikan
Tak ada salahnya cemburu
Jika cemburu pada akhirnya membuat waktu mereka semakin produktif dengan kebaikan
Jika cemburu itu membuat malam-malam mereka sibuk dengan dzikir untuk semakin dekat dengan-Nya
Menjadikan sepertiga malamnya untuk berduaan saja dengan Allah mencurahkan rasa cintanya kepada-Nya
Bagi mereka kecemburuan adalah energi untuk terus bergerak melahap habis amalan-amalan, sehingga menjadi alasan bagi Allah bahwa mereka pantas untuk berada di surga-Nya
Bahkan Allah-pun cemburu kepada mereka yang mengaku beriman tapi tidak patuh terhadap perintah dan larangan Allah
Seperti yang Bukhari dan Muslim sampaikan dalam hadisnya
"Sesungguhnya Allah-pun cemburu dan orang yang beriman juga cemburu.
Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang diharamkan"


#Ra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar