Jumat, 19 Februari 2016

Tere Liye: Orang yang Keberatan dengan LGBT tidak sedang Diskriminasi

Homo, lesbi, banci, itu semua adalah gangguan kejiwaan, penyakit, dan bisa ditularkan oleh gaya hidup. Silahkan rujuk buku2 text book, silahkan tanyakan ke psikiater, psikolog, dokter2. Jangan mau dibodohi propaganda bahwa itu takdir Tuhan, sudah begitu sejak bayi, dll.

Siapapun yang mau mendukung homo, lesbi, banci, maka pastikan kalian mendukung mereka agar segera sembuh, diobati, melawan gangguan jiwa tersebut. Bukan agar tambah parah penyakitnya, malah dipromosikan, dipropagandakan. Karena jika itu yang kalian lakukan, kalian sesungguhnya tidak paham apa yang sedang kalian dukung. Malah menjerumuskan mereka.

Ingat baik-baik, ketika orang lain keberatan dengan homo, lesbi, banci, maka bukan berarti orang lain itu sedang diskriminasi. Tidak, dek. Tapi pertanyaan besarnya adalah: kalian mau sembuh? Atau kalian mau bebas-bebasan dengan penyakit tersebut, merasa tidak berdosa, terserah mau ngapain?

Tere Liye
(19/2/2016)


Postingan beliau di Facebook yang telah dihapus. Tapi itu hak Facebook, tidak masalah. Kita hanya perlu mengabarkan kepada orang lain lebih sering dari biasanya.

Rabu, 03 Februari 2016

Hujan yang Menjadi Gerimis

Puas rasanya bumi dicumbui rindu oleh langit. Hujan! Dua belas jam lebih ku hitung, tanah ini basah kuyup. Kaca jendela yang mengembun. Diam-diam ku tuliskan deretan kosakata cinta disana. Terangkai manis, menjadi doa yang bisa dibaca oleh siapa saja yang menyukai hujan. Lalu ku bisikkan dalam larut ketundukan kepada Tuhan. Berharap rahmatNya turut mengiringi.
Ada fajar yang tak biasa hari ini. Langit yang masih tampak malu membuka tabirnya. Hujan yang menjadi gerimis. Ada rindu seperti hujan yang tadi turut terpanjatkan ke langit. Ku bisikkan lamat-lamat berharap itu sampai di tujuan. Seperti rindunya langit kepada bumi.

Kamis, 14 Januari 2016

Membaca Perjalanan Kita


Tak ada waktu untuk berbalik arah untuk menyesal dan merajut ulang
semua sudah berada pada jalurnya
seperti halnya jalur kereta api
dia searah tapi tidak pernah saling berpapasan
hanya searah
maka untuk apa kita mencari perbedaan dianatara kita
jika kita bisa jauh lebih banyak mencari kesamaan di antara kita?
Kadang kewaspadaan begitu mudahnya digoyahkan dengan sebuah fakta
meski fakta tidak selalu sebuah kebenaran
maka benarlah potongan hadis ini
"Istafti qolbak"
mintalah fatwa pada hatimu
hati yang hidup tentu tidak akan pernah berbohong
fitrahnya selalu dalam genggaman Sang Penguasa Jagad
maka mintalah petunjuk kepada Yang telah Membuatkan peta untuk kita
mata akan terhalang oleh dinding
akal akan terhalang oleh terbatasnya ilmu
namun hati yang hidup, dia akan dibimbing oleh Sang Penguasa Jagad