Selasa, 21 Juli 2015

Aku:
Seorang pemimpin adalah orang yang akan merasakan kesepian.

#D
Karena sepi adalah saat yang tepat untuk seorang pemimpin berenung akan amanahnya, bagaimana ummat yang dia pimpin, bagaimana peradaban yang sedang dia rapikan.

Bicara Sepi


Aku:
Rasanya seperti aku bisa begitu sangat menikmati sepi. Tahu gak, kalo lagi sepi itu, kita bisa mendengar suara-suara yang keren? Detik jam, gemricik air, nyanyian serangga malam, deru angin, hembusan nafas, dan detak jantung; gemuruh hati yang merindui sesuatu.

#D:
Sepi itu pilihan yang sungguh berat ditinggalkan bagi mereka pecandu buku dan pena. Seperti sekarang ini, kamar dengan jendela lebar dan berdampingan dengan suara sungai.

Aku:
Untuk para pecandu buku dan pena, sepi adalah inspirasi. Sepi adalah waktu yang tepat untuk menggombal kepada angin atau merayu gemricik air agar mau menemani kesepiannya. Sepi adalah senja abadi yang akan melekat di hatinya. Sehingga saat dia butuhkan, dia hanya tinggal mengambil dari hatinya. Dan tiba-tiba waktu menjadi senja baginya. Sepi adalah saat dimana serangga akan saling beradu merdu nyanyian malam. Dan mereka para pecandu buku dan pena, siap menari di atas kertas. Menuliskan baris, kata-kata kesepiannya.

Selasa, 14 Juli 2015

Mudik; Tentang Rindu yang Ku Rindui Kehadirannya

Edisi telat mudik lebaran | Maaf pak, maaf bu, maafkan semua

Yap... Bahagia itu sederhana.

Meski hari masih gelap dan mentari sedang jalan-jalan di belahan bumi yang lain. Hati tetap bahagia. Ada jarak yang akan segera ku lipat. Bukan lagi hanya dengan doa, tapi ada sebuah laku yang akan segera terealisasi.

Pulang!

Entah, apa mereka merasakan rindu atau tidak. Yang pasti, hati ini sedang aku paksa untuk merasakannya. Seseorang pernah berkata kepada ku. "Sikap mu yang demikian itu sesungguhnya adalah cinta. Karena kamu iri saat mendengar teman-teman mu merasakan rindu kepada orang-orang yang kamu sebut mereka. Dan kamu, ada rindu yang sangat kamu rindui kehadirannya untuk mereka bukan? Sesungguhnya itu adalah cinta mu untuk mereka, rindu mu untuk mereka".

"Mungkin", ujar ku dalam hati. Mungkin benar apa yang kamu sampaikan. Aku hanya terlalu naif dan sungkan mengakuinya. Apakah itu salah satu sifat lelaki?

Setidaknya aku harus menghadirkannya, sekalipun aku tidak merasakannya. Aku hanya terlalu sungkan mengakuinya. Aku hanya terlalu sungkan!

Sabtu, 11 Juli 2015

Surat Tak Beralamat


Kamu yang entah siapa dan dimana.

Ada surat yang setiap malam ku tulis untuk mu. Surat tak beralamat yang sebenarnya aku tulis untuk mu. Apa kamu sudah membacanya?

Meluruhkan Jarak


Berterima kasihlah kepada Allah yang telah menganugerahkan cinta

Dengan cinta, jarak yang membentang menciptakan rindu. Dengan cinta, jarak yang memisahkan merubah kata menjadi doa. Melipat jarak, mempertemukan kita di langit sana. Kamu yang entah siapa dan dimana. Kita telah lebih dulu dipertemukan dalam doa-doa kita. Meski kita mungkin belum saling mengenal, atau bisa jadi kamu adalah orang yang amat ku kenal.

Dengan cinta, Allah ingatkan kita pada hakikat rindu. Bahwa dia tercipta untuk mengingatkan manusia kepada Sang Maha Cinta. Mintalah kepadaNya, karena Dia telah menciptakan rencana yang indah untuk kita. Agar jarak yang luruh di antara kita bukan tersebab Allah murka, tapi karena itulah rencana indahNya. Percayalah!

Senin, 06 Juli 2015

Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang
yang entah siapa dan dimana saat ini

#TC

Dia menyiksa ku dengan jarak, tapi dia hujani aku dengan rindu. Yuk kita lipat jarak kita dengan doa? *eh | Jarak (0.0) | Cieeeee….. jarak… ^_^

Minggu, 05 Juli 2015

Menjarak

Ya, pada akhirnya kita sama-sama menjarak. Aku menjarak karena tidak ingin mengganggu mu dengan perasaan ku yang entah bagaimana. Sedang kamu, menjarak entah karena apa?

Memang harusnya demikian. Kita menjarak untuk menjaga hati kita masing-masing. Menjarak karena kehadiran kita saling memberikan ujian.

Maafakan aku dengan perasaan ku. Sudahlah, aku tidak mau melanjutkannya. Aku bukan tak mau, tapi karena sepertinya kamu merasa terganggu.

Hanya sebuah interpretasi dan setiap kita memiliki hak untuk menginterpretasikannya masing-masing. Dan itu adalah interpretasi ku terhadap mu. Kamu juga pasti punya interpretasi sendiri kan?

Maaf.. Mungkin Allah akan cemburu dengan interpretasi ku. Maka, cukup sekian kata-kata yang bisa aku rangkai malam ini.

Terima kasih karena telah menjaga diri..

Rabu, 01 Juli 2015

Terserah kamu saja, kamu yang akan jalani. Bertanggung jawablah dengan pilihan sikap mu.
Udah gitu aja....