Rabu, 29 Januari 2014

Cintaku di Tutorial PAI UNY 2013

Inilah cinta itu...
Dia memberikan sejuta kenangan indah di dalamnya. Bersama mereka aku mengarungi 2013 dengan senyum, semangat, suka, cita, duka juga ada. Hingga akhirnya kami tutup dengan Laporan Kerja Tahunan Tutorial. Ya inilah Laskar Tutorial PAI UNY 2013.

Mengawali perjumpaan kami dengan sebuah pembahasan yang pada waktu itu kami belum memahami apa itu tutorial. Dibimbing oleh pengurus 2012, kami mencoba melangkah perlahan di awal lalu membuat karya kreatif hingga akhir kepengurusan kami. Banyak hal kami rasa yang membuat cinta itu begitu manis di akhir. Cerita panjang lebar mungkin tidak akan dapat mewakili cinta itu, tapi dia hanya akan melukiskan betapa bahagianya kami ada di sana. Bersama dalam rumah cinta, berjalan bersama-sama dengan catatan masing-masing di halaman rumah kami. Tahukah engkau, cinta itu benar-benar manis, terutama saat kami akan berpisah dalam LKT 18 Januari lalu.

Angkringan Diskusi

Bismillah...
Siang itu usai kuliah jam keempat tepatnya ba'da shalat dzuhur, perutku ini terasa sudah keroncongan, cacing-cacing mulai gundah dan rasa hati ingin merogoh saku dan segera memesan dua bungkus nasi kucing, dua gorengan tempe faforitku, dan segelas es teh manis di angkringan pinggir kampusku. layaknya pembeli saya mulai memesannya dan sedikit memulai star untuk menggigit gorengan tempe yang sudah ditangan. Tak lupa juga mulai membuka satu bungkus nasi kucing yang kupesan ditambah pula dengan cabe rawit yang siap menggoyang lidah. Ehmmmmmm siap santap siang....

Menarik yang sedang terjadi di sana. Pembicaraan antara penjual dan pembeli tentang pertandingan sepak bola semalam. Meski memang tak hanya satu pembicaraan tentang bola saja sih, ada juga yang ngobrolin kondisi saat kuliyah dan juga tema-tema lain yang tak kalah menarik. Tapi saya lebih tertarik dengan tema bola yang sedang berlangsung itu. Selain saya suka bola, saya juga tertarik dengan orang-orang yeng membicarakannya. Mereka terlihat begitu antusias dengan pembicaraan tema bola itu.

Pesan Langit untuk Manusia Visioner

Pesan implisit Allah sampaikan dalam Qur'an surat Al hasyr ayat 18, tentang fokus perbaikan kita untuk turut memperhatikan masa depan.
"wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Hasyr: 18)
Surat ini secara implisit memberikan pesan kepada orang-orang yan beriman, agar tidak hanya memikirkan perbaikan untuk hari ini saja. Tetapi lebih jauh, bahwa masa depan harus diperhatikan agar kita menjadi manusia yang visioner. Tidak hanya sibuk merekonstruksi diri untuk hari ini atau besok saja. Pesan ini adalah sebuah rujukan bagi manusia visioner untuk merekonstruksi dirinya yang berjangka panjang dan penuh perhitungan.

Satu manusia visioner yang takkan pernah ada tandingannya adalah Muhammad Saw, seorang Rasulullah yang jangkauan misinya sangat panjang. Prediksinya tentang penaklukan-penaklukan negeri-negeri besar sangatlah akurat. Neeri-negeri Syam, Konstantinopel (Turki), dan kita nantikan Roma. Adalah sebuah bukti sejarah yang tak terbantahkan.

Setidaknya inilah salah satu yang harus dimiliki oleh generasi muda hari ini. Karena kelak merekalah yang akan menggantikan generasi tua yang menafsirkan demokrasi terlalu formal. Menyelesaikan dengan cara-cara lama dan kurang akurat. Saya rasa hal ini telah tergambar jelas dari kondisi Indonesia saat ini. Maka sekali lagi, pemuda hari ini harus memiliki mata yang tajam untuk melihat masa depan, hati yang bersih untuk menentukan kebijakan dengan lebih bijak, dan pikiran yang luas agar mampu merekonstruksi negeri ini dengan lebih matang.

Budaya Politik dan Pembangunan Ekonomi (Albert Widjaja) "Resume dan analisis"

Definisi atau pengertian budaya politik yang dipakai dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dari konsep ideologi. Namun istilah budaya politik tetap dipakai di sini, karena istilah ideologi biasanya menyangkut masalah nilai yang hampir selalu dikaitkan dengan percaturan atau persaingan kekuasaan.
La palombara mempertajam sifat paradoks dari ideologi dengan mengatakan “Ideologi dapat saja bersifat dogmatis, tetapi tidak selalu demikian. Ia dapat saja bersifat Utopia meskipun tidak seharusnya. William E. Connoly, umumya menyampaikan bahwa,
“Ideologi adalah suatu kumpulan keyakinan tentang lingkungan sosial politik. Ia mencoba menerangkan pada kita bagaimana suatus sistem diorganisir, cita-cita apa yang harus diperjuangkan, lembaga dan saluran mana dapat dimanfaatkan secara efektif...”
Dia menmbahkan bahwa ideologi dapat mengandung asumsi dan keyakinan yang mungkin belum diuji kebenarannya, namun pada taraf tertentu telah langsun diyakinkan.
Seperti ideologi, budaya politik yang akan ditelaah ialah mengenai aspek generik dan sistem keyakinan dan pandangan yang mempengaruhi perilaku manusia, persepsi alam kesadarannya dan kecendrungan moralnya terhadap dunia, sejarah, proses kehidupan sosial-politik dan eknomi masyarakat. Namun tidak seperti halnya ideologi, budaya politik hampir selalu menonjolkan sifat netral dari ideologi dan sistem keyakinan yang berakar di masyarakat.

Untukmu Karena Allah

TGT PKS1

TUTORIAL PAI UNY GELAR LKT 2013

LKT (Laporan Kerja Tahunan) Tim Tutorial PAI (Pendidikan Agama Islam) UNY 2013 baru saja digelar kemarin, Sabtu (18/1/2014). Acara yang dihadiri oleh seluruh tim tutorial dari tujuh fakultas (FT, FIS, FE, FMIPA, FBS, FIP, FIK) dan satu kampus wilayah Wates ini dimulai pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Menariknya, setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini, terdapat pembacaan sari pati tilawah dari lima bahasa: Inggris, Jerman, Perancis, Jawa, dan Indonesia.
Agenda yang dimulai pukul 9.00 ini diadakan di Aula Fakultas Teknik. Setelah pembacaan sari tilawah, agenda selanjutnya adalah sambutan ketua panitia oleh Fadli Maulana dari Fakultas Ilmu Keolahragaan. Prakata Fadli selanjutnya diteruskan oleh Asep Abdul Syukur selaku Koordinator Umum PAI UNY 2013. “Semoga kepengurusan selanjutnya bisa lebih baik daripada kepengurusan tahun ini,” kata Asep menutup sambutan. Vita Vitria, M.Ag. selaku koordinator dosen Mata Kuliah Umum (MKU)  pun memberikan suntikan semangatnya kepada para hadirin lewat sambutannya.

Rabu, 22 Januari 2014

Siapa Tahu Isi Hati?

siapa tahu isi hati?
aku memulainya dengan ini, mungkin akan mewakili banyak hal tentang hatiku.

di kalimat-kalimat smsmu, aku tahu engkau rindu begitu juga denganmu bapak. karena aku ternyata juga merindukan kalian dan adikku yang meminta kakaknya membelikan baju basket yang aku lupa klub mana yang harus aku beli. dia ternyata juga merindukan aku, kakaknya yang kadang di rumah rame karena berantem dan saling ejek.

Selasa, 14 Januari 2014

Hikmah dari dua buku Filsafat (Tahafut Al-Falasifah dan Tahafut At-Tahafut)

Ada yang tahu buku berjudul Tahafut Al-Falasifah dan Tahafut At-Tahafut? Ini adalah buku yang cukup langka. Buku yang berisi argumen-argumen dari dua tokoh besar Islam. Ada yang tahu?

Yap... Beliau berdua adalah Ibn Rusyd dan Al-Ghazali, dimana kala itu Al-Ghazali mengkritisi para filsuf dan dengan tokoh besar beda zaman Ibn Rusyd mengkritisi Al-Ghazali yang telah mengritisi para filsuf muslim sebelumnya. Pada tulisan ini aku tidak akan mengungkapkan semua yang ada dalam dua buku tersebut. Hal menarik yang ingin aku sampaikan adalah mereka saling berargumen melalui sebuah karya. Bukan berdebat, berhadap-hadapan dan saling mengalahkan. Mereka memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya sebuah ilmu. Al-Ghazali mengkritisi para filsuf kala itu bukan tanpa sebab, hal menarik bagi saya adalah bahwa beliau tidak akan membahas panjang lebar sebuah ilmu ketika belum menguasainya. Ini artinya, beliau telah menguasai filsafat. Hal yang saya juga takjub adalah, Ibn Rusyd yang menjadi generasi penerus kejayaan Islam tak segan mengkritisi balik seniornya yang sebagaian ulama mengatakan bahwa puncak kejayaan ilmu pengetahuan Islam ada di masa Al-Ghazali. Karena ulama-ulama setelah beliau tidak banyak yang menghasilkan karya-karya besar seperti yang dilkukan oleh Al-Ghazali.

Hanya Kurang Referensi Saja Kok....

Satu tahun mungkin waktu yang singkat bagi sebagaian orang. Mungkin juga menjadi waktu yang lama bagi sebagain yang lainnya. Aku lebih memaknai ini dengan satu kalimat yang cukup panjang, karena satu kalimat ini mungkin dapat mewakilinya. Bahwa dalam kurun satu waktu itu, aku telah menemukan banyak mutiara hikmah yang telah mengajarkan aku banyak hal.

Mutiara hikmah yang tentu tidak semua orang dapat menemukannya. Atau meski kita sama-sama berada di kapal yang sama, mungkin hati kita tidak akan menangkap mutiara hikmah yang sama meski hal itu mungkin saja terjadi. Bukan karena kebodohan yang kita miliki, karena aku tidak ingin menjustifikasi siapapun bodoh. Hanya saja aku lebih memilih menggunakan istilah yang pernah seseorang sampaikan padaku, "kita hanya kurang referensi" saja. Ternyata memang karena kita kurang referensi yang membuat hati dan akal kita tidak mampu menangkap sebuah mutiara hikmah yang ada di hadapan kita.