Rabu, 29 Januari 2014

Pesan Langit untuk Manusia Visioner

Pesan implisit Allah sampaikan dalam Qur'an surat Al hasyr ayat 18, tentang fokus perbaikan kita untuk turut memperhatikan masa depan.
"wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Hasyr: 18)
Surat ini secara implisit memberikan pesan kepada orang-orang yan beriman, agar tidak hanya memikirkan perbaikan untuk hari ini saja. Tetapi lebih jauh, bahwa masa depan harus diperhatikan agar kita menjadi manusia yang visioner. Tidak hanya sibuk merekonstruksi diri untuk hari ini atau besok saja. Pesan ini adalah sebuah rujukan bagi manusia visioner untuk merekonstruksi dirinya yang berjangka panjang dan penuh perhitungan.

Satu manusia visioner yang takkan pernah ada tandingannya adalah Muhammad Saw, seorang Rasulullah yang jangkauan misinya sangat panjang. Prediksinya tentang penaklukan-penaklukan negeri-negeri besar sangatlah akurat. Neeri-negeri Syam, Konstantinopel (Turki), dan kita nantikan Roma. Adalah sebuah bukti sejarah yang tak terbantahkan.

Setidaknya inilah salah satu yang harus dimiliki oleh generasi muda hari ini. Karena kelak merekalah yang akan menggantikan generasi tua yang menafsirkan demokrasi terlalu formal. Menyelesaikan dengan cara-cara lama dan kurang akurat. Saya rasa hal ini telah tergambar jelas dari kondisi Indonesia saat ini. Maka sekali lagi, pemuda hari ini harus memiliki mata yang tajam untuk melihat masa depan, hati yang bersih untuk menentukan kebijakan dengan lebih bijak, dan pikiran yang luas agar mampu merekonstruksi negeri ini dengan lebih matang.

Hal ini juga tak terlepas dari sejauh mana pemuda ini mampu menggali potensi dalam dirinya. Sudah sejauh mana dia mampu memprediksi masa depan? ataukah hari ini dia masih terlalu dengan dunianya yang penuh halusinasi dan angan-angan tanpa aksi? Tapi keyakinan penuh tetap saya sematkan kepada para pemuda negeri ini. Karena masa ini masih terlalu panjang untuk mengatakan, mereka telah terlambat.

Penyematan ini adalah bentuk ketsiqohan saya kepada pemuda-pemuda muslim yang gelisah hatinya dengan situasi yang terus menghimpit rakyat. Demokrasi jauh dari kondisi substansialnya. Dengan matanya yang tajam, hatinya yang bersih, dan pikirannya yang luas, dia mampu untuk melihat dengan jelas hari ini dan masa depan akan mengantarkannya melalui sebuah proses pendewasaan yang alamiah, pada posisi kematangannya sebagai manusia yang akan memimpin negeri ini.

Sumber: http://rakhyanalfatih.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar