Rabu, 07 Januari 2015

Masa Lalu

Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Masa lalu seperti halnya sejarah. Dia pasti akan berulang dan akan kembali menampakkan wajahnya dalam kisah, sosok, dan setting yang berbeda. Namun masih dengan esensi dan pembelajaran yang sama. Karena memang itulah salah satu mengapa sejarah itu ada, sebagai wahana pembelajaran. Kita tidak bisa meninggalkan begitu saja masa lalu. Tapi seperti kita sedang mengendarai sebuah kendaraan. Kita tak harus terus menerus melihat kaca sepion untuk melaju ke depan. Nanti kita malah nabrak lalu terjatuh. Kita cukup fokus melaju ke depan. Saat akan merubah arah, barulah kita melihat kaca sepion. Bila perlu kita bisa melihat ke belakang.
Masa lalu adalah sejarah yang di dalamnya akan ada sosok. Sosok yang sama akan muncul di waktu yang akan datang. Meski dengan kapasitas yang tentu tak bisa kita bandingkan. Ada hal yang harus kita ingat tentang hal ini. Bahwa setiap masa memiliki sosoknya. Dan setiap sosok memiliki caranya dalam menuliskan kisahnya. Kapasitaslah yang kemudian akan menentukan seberapa hebat sejarah akan terukir. Kita tak bisa membandingkan sehingga kita hanya akan menyakiti hati. Hati para sosok pengukir sejarah.
Kita hanya perlu belajar dari masa lalu saat menemui kegaduhan. Melihat kaca sepion saat akan merubah arah kendaraan. Bukankah keberadaan sejarah harusnya menjadikan manusia semakin bijak? Tidak bersikap seperti anak kecil. Menghayal, mengharapkan masa lalu akan kembali terjadi. Meski sejarah pasti akan berulang dan akan kembali menampakkan wajahnya. Tapi ingatlah sejarah akan tampil dalam kisah, sosok, dan setting yang berbeda. Kita hanya perlu bijak dengan masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar