Rabu, 14 Januari 2015

Menemani Hati-Hati yang Lelah

Ada banyak hati yang sedang lelah. Sehingga menit-menit berlalu begitu saja. Hanya terdengar suara tetes-tetes air hujan di balik jendela, yang sesekali berjeda kata dari mulut-mulut yang lelah. Mereka seperti zombi. Hidup namun banyak kesuraman yang terpancar dari mata-mata yang mewakili hati. Aku mengerti dan aku hanya bisa menulis saat kondisi itu terjadi. Sembari berdoa, ada malaikat yang datang memecah kesuraman. Dan, jam sudah menunjukkan waktu Isya. Sepertinya doa terkabul, hati perlu kembali diistirahatkan. Menjemput panggilannya yang telah berlalu tiga sampai lima menit yang lalu.

Menemani hati-hati yang kelelahan,
Pojok Surau, 13 Januari 2015 | Pukul 19.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar