Rabu, 27 Maret 2013

PKS: Impor Pangan Harus Perhatikan Kepentingan Nasional dan Petani


Jakarta (27/3) - Anggota Komisi IV DPR Hb. Nabiel Al-Musawa mendukung pelaksanaan perizinan impor produk pangan satu pintu segera direalisasikan. Begitu juga dengan badan karantina, sebaiknya dijadikan satu atap saja untuk seluruh Indonesia. Dengan demikian perizinan bisa lebih efektif, efisien serta tetap berdasarkan kepentingan nasional dan kebaikan bagi Petani Indonesia.

Demikian disampaikan Nabiel di sela-sela Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian, Dirjen Kementerian Perdagangan, dan Dirjen Bea Cukai, membahas importasi pangan dan produk hortikultura di DPR, Selasa (26/3).
Menurut Nabiel, ke depannya Kementan diharapkan memiliki kebijakan yang sifatnya antisipatif dengan dukungan basis data yang valid, update dan relevan. "Sehingga bisa memprediksi bulan depan akan terjadi apa, seperti cuaca, wabah, jumlah stok, permintaan-kebutuhan, serta fluktuasi harga," kata Politisi PKS ini.

Nabiel juga menyesalkan Kementerian Perdagangan yang justru sangat cepat-tanggap dalam melaksanakan impor pangan, dengan target hanya jangka pendek semata. “Hal ini sama saja dengan membunuh petani secara perlahan,” tegas Nabiel.

Lebih lanjut, legislator Dapil Kalsel ini juga mengungkapkan kekecewaan terhadap Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang bertindak diluar kewenangannya. Nabiel memberi contoh dalam sebuah acara televisi dimana Dipo mengatakan terkait kisruh kenaikan harga pangan bahwa Menteri Pertanian akan ditindak.

“Ini sudah diluar dari kewenangannya, bukannya tugas Dipo melakukan penilaian? Lebih baik Dipo fokus dalam tugasnya sebagai penanggung jawab Tim Penilai Akhir (TPA) yang mengurusi mutasi eselon I di semua kementerian. Bahkan di Kementan saja, sudah lebih setahun ditunda-tunda belum di inisiasi oleh Seskab,” tutup Nabiel.

Sumber: http://www.pkspiyungan.org/2013/03/pks-impor-pangan-harus-perhatikan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar