Kamis, 11 September 2014

Menjadi detektif

Sudah hampir dua tahun ini aku menjadi detektif. Menggunakan topi sederhana dengan jaket hitam yang kadang-kadang aku ganti ketika sudah sedikit kucel. Hampir dua tahun ini aku mengumpulkan berbagai informasi tentang dirimu dari banyak sumber. Sebenarnya aku sudah menyusunnya dalam bentuk file draf yang cukup tebal. Meski aku akui itu belum selesai. Tapi aku yakin, tiga sampai empat bulan kedepan aku sudah mampu merampungkannya. Aku juga belum sempat mengabadikan beberapa kegiatan yang kamu lakukan. Meski sebenarnya mengoleksi beberapa fotomu di Toshiba hitamku. Aku juga mengoleksi video tentang kamu disana, dengan durasi sekitar 50 menit. Tapi itu belum cukup. Belum cukup bukti untuk menguak siapa dirimu yang sebenarnya.
Sudah hampir dua tahun ini aku menjadi detektif. Tidak total sih, kadang aku mengerjakan yang lain juga. Setidaknya mengisi waktu saat aku jenuh. Aku juga lebih memilih mengerjakan tugasku yang lain, lantaran memang harus aku tunaikan. Tidak ada kesempatan bagiku bertahan di kota ini jika penyelidikanku terhadapmu selesai dengan cepat. Tidak ada waktu lagi untuk bersama. Makanya aku memilih untuk menunggu. Dan ini adalah saatnya, sembari aku juga harus mengerjakan pekerjaan yang tiba-tiba saja menghampiriku. Tak apalah, paling tidak ada banyak waktu yang bisa aku luangkan bersamamu. Sembari menggali informasi lebih banyak tentangmu. Keren kan? Sudah seperti agen-agen khusus atau detektif macam James Bond dan detektif Conan saja.
Aku menyukai pekerjaanku. Kadang-kadang sampai lupa makan dan sakit. Tapi aku bahagia. Tak terasa, tiba-tiba saja sakit. Lalu tiba-tiba sesaat kemudian aku sudah bisa tertawa. Bersama para detektif yang lain. Para agen yang sedang bekerja bersama-sama denganku.
Menjadi detektif selama dua tahun ini memberiku banyak pelajaran. Terutama tentang sabar, syukur, juga cinta. Ada banyak teman di sekitarku yang juga sedang berjuang di kota ini. Ada sih kadang beberapa orang mengatakan aku kesepian, meresa sendiri, dan akhirnya galau. Tapi bagiku, aku tidak pernah sendiri. Cinta inilah yang mengikat hati. Cinta ini tentang Allah. Kita memiliki mimpi yang sama tentang cinta itu. Aku jadi punya filosofi, hidup ini kita kok yang bikin asik. Apalagi kita sedang menjalankan misi peradaban. Makanya cinta masuk daftar list misi peradaban itu.
Menjadi detektif! Aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku ini. Tiga, empat bulan kedepan, itu pasti..!!? Novel yang Lebih Tebal, mereka saja bisa, apalagi para detektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar