Senin, 23 Januari 2012

Jujur, aku kagum padamu Akhi

Tak pernah aku duga sama sekali sebelumnya. Di balik senyum dan tawa itu kau sembunyikan sebuah luka yang kadang tergores tanpa kami sadari. Kau tutupi itu dengan canda dan tawamu yang riang, kau siapkan mental baja itu untuk gantikan tangis jadi tawa, gantikan luka dengan senyum indah, dan kau gantikan jerit itu dengan candamu. Aku kagum padamu...

Aku merasa begitu sangat bersalah ketika mengucapkan hal yang membuat luka itu tergores. Aku tak pernah sadari itu sampai seorang sahabat menceritakan hal yang sebenarnya padaku. Dia ceritakan tentang kisah hidupmu yang tak pernah aku duga sama sekali. Yang terlintas ketika cerita itu sampai di telingaku adalah, aku ingin ucapkan maaf padamu dan aku ingin lantunkan pujian untukmu yang tegar. Kau tak membiarkan dirimu kalah oleh kesedihan itu, oleh kesepian itu, oleh luka itu. Aku ucapkan maaf untukmu dan pujian kekagumanku padamu.


Hingga tiba pada suatu hari aku mencoba bertanya tentang hal ini padamu. Jujur aku takut menggores luka itu, tapi aku coba beranikan diri dan berharap kau tidak terluka. Entahlah, yang tak ku duga, ternyata kau mampu menceritakannya padaku. Kau ungkapkan kisah itu, kisah yang tak pernah kuduga. Yang jelas, kau begitu tegar. Kau memberiku sebuah inspirasi yang sangat berharga. Akupun berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyakitimu baik yang disengaja atau tidak. Jujurku aku kagum padamu saudaraku... Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan cahayanya padamu. Amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar