Senin, 14 Januari 2013

Islam adalah...



Islam adalah agama para rasul dan nabi seluruhnya, mulai dari Nabi Adam hingga  risalah Nabu Muhammad Saw yang menjadi pamungkas risalah-risalah Allah . kita bisa melihatnya dalam beberaa firman Allah Swt.

“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwariskanNya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu, Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS Asy-Syuura: 13).

Islam maknanya adalah berserah diri kepada Allah dalam perintah, larangan, dan beritaNya melalui whyu. Maka siapa yang menyerahkan diri, hati, dan anggota tubuhnya kepada Allah dalam segala perkara berarti dia seorang muslim. “Katakanlah sesungguhnya, shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Allam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikia itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS Al-An’am: 162-163).

Definisi-definis mengenai Islam telah terangkum dalam beberapa hadis berikut ini.
Dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa seseorang datang kepada Rasulullah Saw, kemudian ia bertanya kepada beliautentang pengertian Islam. MakaRasulullah menjawab, “(Islam adalah) lima kali shalat sehari semalam.” Orang itu kembali bertanya, “Apakah saya punya kewajiban sahalat yang lain, selain itu?” Rasulullah menjawab, “Tidak, kecuali engaku mau mengarjakan shalat sunnah.” Kemudian Rasulullah menjelaskan tentang kewajiban berikutnya, yaitu zakat. Kembali orang itu bertanya, “Apakah aku punya kewajiban lain selain berzakat?” Rasulullah menjawab, “Tidak, kecuali jika engkau mau bersedekah sunnah.” Mendengar itu kemudian orang itu pergi sambil berkata, “Saya tidak akan menambah lagi dan tidak akan menguranginya.” Mendengar itu Rasulullah berkomentar, “Dia beruntung jika dia benar-benar.” Atau, “Dia akan masuk surga, jika dia benar-benar.” (HR Imam yang enam kecuali Tirmidzi).

Kemudian definisi selanjutnya, Muawiyah bin Haidah, dari bapaknya dari pamannya, berkata, “Saya bertanya kepadamu dengan sebenarnya, apa misi yang dikirimkan oleh Allah Swt melalui dirimu kepada kami?” Beliau menjawab, “Islam.” Aku bertanya, “Apa tanda-tanda keislaman itu?” Beliau menjawab, “Yiutu negkau berkata bahwa aku telah menyerahkan diriku kepada Allah, dan mencampakkan selainNya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Seorang muslim dengan muslim yang lain haram (darah dan hartanya), mereka bersaudara dan saling menolong. Seorang musyrik setelah beriman tak diterima amal dan perbuatannya, hingga ia meninggalkan kemusyrikan dan orang-orang musyrik, dan kemudian bergabung dengan kaum muslim.” (HR An-Nasa’i). Perawi yang lima kecuali Bukhari meriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, Islam adalah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hambaNya serta RasulNya, mendirikan shalat, memberikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji jika mampu.”

Definisi-definisi ini disatukan oleh yang terakhir. Sehingga definisi itu mengungkapkan satu sisi parsial dari keseluruhan pengertian, yang ditujukan untuk menegaskan pentingnya bagian parsial ini. hal ini berdasarkan hadis sahih yang lain yang melihat kelima hal ini sebagi rukun Islam. Rasulullah Saw bersaabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, “Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah RasulNya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, menunaikan ibadah haji dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

Hadis ini menjelaskan bahwa bangunan Islam berdiri di atas kelima rukun Islam ini. sehingga kelima hal ini adalah pokok-pokok Islam, tapi bukan tidak dapat dikatakan sebagai totalitas Islam. Meskipun pokok bahasannya adalah bagian dari bangunan.

Ketika seseorang berkata, “Rumah ini dibangun di atas empat tiang”, ini berarti ada beberapa tiang dan di atas tiang itu ada bangunan. Ketika seseorang memahami dari perkataan ini bahwa yang ada hanya tiang-tiang itu, berarti ia telah salah. Demikian pula orang yang menganggap Islam seluruhnya itu adalah rukun-rukunnya yang lima ini, maka berarti ia telah melakukan kesalahan. Cukuplah untuk mengetahui kesalahan itu melalui Al-Qur’an dan melihat bahwa di dalamnya menyebut selain kelima hal ini, yaitu ajhlak, ekonomi, sosial, politik, perdmaian, perang, kebaikan, kejahatan, dan lainnya.demikian pula untuk mengetahui kesalahannya dengan membuka kitab fiqih dan di sana ia melihat aturan ibadah, muamalah, pengadilan, jihad, warisan, perkawinan, dan seterusnya. Juga ia cukup mengetahui kesalahannya dengan membuka kitab jami’ seperti sahih bukhari, untuk melihat ajaran Islam selain aqidah dan ibadah seperti hukum jual-beli, akad, politik, sosial, akhlak dan lainnya. Maka Islam terdiri dari fondasi dan bangunan. Fondasinya berupa rukun-rukun itu dan bangunannya adalah hukum-hukum Islam yang di dalamnya berkaitan dengan orang-orang mukhalaf.

Sumber:
Hawa, Said. 2004. Al-Islam. Jakarta: Gema Insani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar