Minggu, 20 Januari 2013

Cinta; Hati dan Akal Dua Perangkat Lunak yang Berkaitan

“karena saat ikatan melemah, saat keakraban merapuhSaat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaanSaat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukaiaku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kitahanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdilmungkin dua-duanya, mungkin kau sajatentu lebih sering, imankulah yang compang-camping ,,, “(Ust. Salim A Fillah ).
koreksi diri terhadap yang terjadi pada diri kita tentu akan lebih membawa maslahat. bersabar diri dengan saudarakita, inilah yang akan melekatkan ukhuwah. meski tak selamanya ukhuwah itu penuh tawa dan bahagia. kadang tangis, luka, tersayat, benci, marah, segala macam rasa mungkin berkecamuk.tapi, jika saja setiap kita sadar akan potensi yang akan terjadi pada setiap kita seperti yang disampaikan Ust. Salim A Fillah. mungkin rasa-rasa yang berkecamuk, akan membuat hati lebih berlapang dada, pelajaran yang akan semakin mendewasakan kita.
inilah mungkin sebab cinta itu adanya di hati. andai kata cinta itu ada di akal, mungkin segala hal tentang cinta akan dilogika. meski tak menutup fungsi akal juga turut bermain dalam cinta. tapi penyaring dan peredam semuanya adalah hati. dialah letaknya iman. aqidah yang mengikat kita sebagai saudara, di hatilah letaknya.
dua perangkat lunak yang kadang membingungkan kita. hati serasa tebolak-balik. maka, mintalah ketetapan hati pada Allah. mintalah dijaga oleh Allah. tentunya dengan dekat pada Allah.
cinta... sebuah rahasia jiwa yang seorang ilmuan ternamapun bingung dibuatnya.
tapi, Rasulullah telah bersabda tentang cinta ini dalam bahasa yang lebih indah. “Belum dikatakan beriman salah seorang diantara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri ” (HR. Bukhari).subhanallah....
bersabarlah dengan saudara kita. janganlah sedikitpun kita bersuudzon dengannya. tabayunkan segala hal negatif yang jika di hati serasa mengganjal. jangan sampai berburuk sangak hinggap dalam hati kita.
tentunya, tulisan singkat ini saya buat dengan rasa cinta yang mandalam saya terhadap saudara saya. cinta yang saya curahkan karena Allah. marah saya bukan sebuah kebencian, tapi rasa cinta agar engkau tak terlampau jauh melangkah dalam gelapnya lubang hitam. nasihatku apapun, semoga dapat menjadi sebuah tangga dan jembatan agar engkau tak terperosok. dan jika kau terperosok, saya berharap engkau dapat kembali naik, dan melangkah bersama mengarungi jalan Allah yang panjang ini.
terkahir, saya tutup dengan kutipan dari Ust Cahyadi Takariawan berkaitan dengan cinta. "Demikian pesat ilmu pengetahuan, demikian banyak ilmuwan, demikian canggih teknologi, namun tetap tidak mampu memecahkan rahasia jiwa manusia. Salah satu yang ada dalam jiwa manusia adalah perasaan cinta. "CINTA"Kalaupun gagal mendefinisikan makna kata cinta, yang lebih penting adalah menikmati kehadiran cinta. Kalaupun cinta ada di hati kita, biarkan ia berkembang di hati. Kalaupun cinta ada di dada, biarkan ia tumbuh di dada. Kalaupun cinta ada di otak kita, biarkan bersemi di otak. Kita nikmati saja kehadiran cinta dalam hidup kita. Dimanapun ia berada."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar