Selasa, 20 Maret 2012

Mati

siapa yang tahu sebarapa panjang usia kita?
saya rasa hanya Allah.. benar kan?

tapi tak jaranag ketika kita memiliki penyakit yang kronis apalagi sudah sampai pada stadium akhir, bahkan dokter sampai memvonis usia kita tak lama lagi. ada bahkan yang memberikan vonis tak lebih dari 2 tahun dan sebagainya. saya rasa ini salah satu bentuk dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mampu memberikan prediksi atau berupa perkiraan atas diri yang memiliki penyakit kronis, tentunya dengan data-data ilmiah yang telah ada sebelumnya. hal ini yang kemduian mendukung vonis yang justru terkadang membuat orang yang divonis tambah drop atau bahkan tambah soleh atau mungkin tambah bersikap aneh. tapi dalam pembicaraan panjang ini saya tidak sedang fokus pada vonis-vonis semacam ini. tapi kita coba renungkan tentang mister usia kita.

"yang misteri adalah cinta, yang pasti adalah mati"
mungkin ada benarnya dengan ungkapan itu. siapa yang pernah tahu kita akan berjodoh dengan siapa, tapi yang sudah pasti adalah kita akan mati. sehebat apapun dia, yang namanya makhluk pasti mati. tak ada yang kekal selain sang pencipta kita "Allah Swt".

jadi teringat dengan yang dikatakan oleh Ust. Rahmat Abdullah "kematian hati, banyak orang tertawa sedang maut mengintainya... " apa yang dapat kita ambil dari kata-kata singkat ini?
yah, bahwa terkadang kita lupa akan sebuah kematian yang pasti menjemput. tak sadarkah kita saat tertawa riang, terbahak, saat kita sedang berfoya-foya dengan harta, jiwa dan raga kita, sedangkan maut mengintai? maut itu telah pasti datang pada kita. teringat pula dengan beberapa kali hasil bercandaan dengan teman-teman, tentang kata-kata dari seseorang. "sekarang lagi banyak orang yang meninggal setelah olahraga. nah, memangnya malaikan maut nongkrong di tempat olah raga?" lucu tapi juga dapat menjadi sebuah renungan. takut mati itu iya, mungkin karena kita merasa amalan kita tak seberat dosa-dosa kita. manusiawi memang, tapi kita bisa ingat juga kisah-kisah sahabat yang tak takut mati karena mencita-citakan syahid menjadi jundi-jundi Allah. karena keimanannya tentang janji sebuah surga.

siap tidak siap, mati itu pasti dan jodoh tetaplah sebuah misteri. mungkin yang menjadi misteri tentang sebuah kematian adalah waktu dan momentumnya. oleh karena itu, perlu kiranya kita memastikan detik tiap detiak waktu yang berlalu kita lalui dengan dzikir pada Allah. lalai sedikit saja adalah sebuah musibah, yang tentunya akan sangat merugikan kita. astaghfirullah... na'udzubillah...

semoga kita senantiasa menjadi manusia-manusia yang senantiasa sadar bahwa kita senantiasa diamati oleh Allah "ikhsan". sehingga kala mati itu datang, kita sedang dalam keadaan dzikir pada Allah Swt. amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar