siapa yang tahu sebarapa panjang usia kita?
saya rasa hanya Allah.. benar kan?
tapi
tak jaranag ketika kita memiliki penyakit yang kronis apalagi sudah
sampai pada stadium akhir, bahkan dokter sampai memvonis usia kita tak
lama lagi. ada bahkan yang memberikan vonis tak lebih dari 2 tahun dan
sebagainya. saya rasa ini salah satu bentuk dari kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan yang mampu memberikan prediksi atau berupa perkiraan
atas diri yang memiliki penyakit kronis, tentunya dengan data-data
ilmiah yang telah ada sebelumnya. hal ini yang kemduian mendukung vonis
yang justru terkadang membuat orang yang divonis tambah drop atau bahkan
tambah soleh atau mungkin tambah bersikap aneh. tapi dalam pembicaraan
panjang ini saya tidak sedang fokus pada vonis-vonis semacam ini. tapi
kita coba renungkan tentang mister usia kita.
"yang misteri adalah cinta, yang pasti adalah mati"
mungkin
ada benarnya dengan ungkapan itu. siapa yang pernah tahu kita akan
berjodoh dengan siapa, tapi yang sudah pasti adalah kita akan mati.
sehebat apapun dia, yang namanya makhluk pasti mati. tak ada yang kekal
selain sang pencipta kita "Allah Swt".
jadi teringat
dengan yang dikatakan oleh Ust. Rahmat Abdullah "kematian hati, banyak
orang tertawa sedang maut mengintainya... " apa yang dapat kita ambil
dari kata-kata singkat ini?
yah, bahwa terkadang kita lupa akan
sebuah kematian yang pasti menjemput. tak sadarkah kita saat tertawa
riang, terbahak, saat kita sedang berfoya-foya dengan harta, jiwa dan
raga kita, sedangkan maut mengintai? maut itu telah pasti datang pada
kita. teringat pula dengan beberapa kali hasil bercandaan dengan
teman-teman, tentang kata-kata dari seseorang. "sekarang lagi banyak
orang yang meninggal setelah olahraga. nah, memangnya malaikan maut
nongkrong di tempat olah raga?" lucu tapi juga dapat menjadi sebuah
renungan. takut mati itu iya, mungkin karena kita merasa amalan kita tak
seberat dosa-dosa kita. manusiawi memang, tapi kita bisa ingat juga
kisah-kisah sahabat yang tak takut mati karena mencita-citakan syahid
menjadi jundi-jundi Allah. karena keimanannya tentang janji sebuah
surga.
siap tidak siap, mati itu pasti dan jodoh
tetaplah sebuah misteri. mungkin yang menjadi misteri tentang sebuah
kematian adalah waktu dan momentumnya. oleh karena itu, perlu kiranya
kita memastikan detik tiap detiak waktu yang berlalu kita lalui dengan
dzikir pada Allah. lalai sedikit saja adalah sebuah musibah, yang
tentunya akan sangat merugikan kita. astaghfirullah... na'udzubillah...
semoga
kita senantiasa menjadi manusia-manusia yang senantiasa sadar bahwa
kita senantiasa diamati oleh Allah "ikhsan". sehingga kala mati itu
datang, kita sedang dalam keadaan dzikir pada Allah Swt. amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar