hari ini hari terasa
sibuk sekali. meski hanya berkutat dalam satu ruang, tapi hati dan
pikiran jalan-jalan entah kemana saja yang dia mau. kadang sempat hadir
dalam satu ruang, kadang salah satu dari mereka, dan ternyata lebih
sering keluar dan entah kemana saja. aku merasakan ada yang aneh dalam
diriku. yah... ternyata aku memang merindukan sesuatu. hal yang tak
seorangpun yang tahu selain aku dan Allah.
sekalipun tak pernah terpikirkan untuk singgah dalam sebuah pemberhentian ini. pemberhentian yang aku yakin dia pun tahu maknanya. apa? yah, aku yakin pemberhentian itu tahu. hanya saja aku yang terlalu dini dan dia yang sadar tapi tak sebodoh keledai. aku berfikir untuk berhati-hati, kalau-kalau akan terjebak dalam hal yang sama. kembali dengan hari ini.
aku tak pernah membayangkan kalau hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagiku. pikiran dan hati dikuras, meski masih dapat meluangkan waktu untuk memberikan nutrisi hati. ternyata aku yang lemah, entah karena dorongan hati atau apalah yang jelas mengganggu. hari ini aku turut membersamainya dalam perjalanan cukup panjang. mungkin tak disadarinya atau juga mungkin dia sadar, yang pasti hari ini aku jumpa dan lenyap. aku rasa, aku ingin tertawa, terbahak, dan senyum sendiri. sadarkah? aku ternyata telah terlena dengan isi hati ini. yah... sekali lagi aku telah sedikit terlena. astaghfirullah.. aku harus kembali pada jalan-jalan yang jelas lurus. tapi jujur saja, aku selalu membayangkan hal aneh beberapa waktu ini. hadir dalam setiap benak, apa ini salah? aku rasa salah juga, karena aku belum pandai memberikan prioritas. kembali lagi hadir, mungkin tulisan ini juga hadir karena kehadirannya.
kadang mencari-cari alasan untuk memberikan sebuah kata. entahlah, aku mungkin paranoid. tapi sungguh, setiap kali datang waktunya, aku menyempatkannya untuk berdoa. salahkah? aku hanya meminta pada tempat yang tepat. pada hal yang sebenarnya adalah tempat untuk memohon ampunan dan meminta.
begitu juga malam ini, aku bercanda dengan ibuku sayang. ibu justru meledek atau mungkin juga sebuah nasihat. yang pasti aku cukup berhasil menyakinkan beliau. aku rasa begitu, karena tanggapan positif dan sebuah nasihat penting bagi seorang anak. yang pasti hari ini lelah namun sungguh nutrisi hati itu penting, dan aku berhasil menentukan momentum untuk memberikan nutrisi hati itu untukku. ibu... ayah.. adikku... aku rindu...
sekalipun tak pernah terpikirkan untuk singgah dalam sebuah pemberhentian ini. pemberhentian yang aku yakin dia pun tahu maknanya. apa? yah, aku yakin pemberhentian itu tahu. hanya saja aku yang terlalu dini dan dia yang sadar tapi tak sebodoh keledai. aku berfikir untuk berhati-hati, kalau-kalau akan terjebak dalam hal yang sama. kembali dengan hari ini.
aku tak pernah membayangkan kalau hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagiku. pikiran dan hati dikuras, meski masih dapat meluangkan waktu untuk memberikan nutrisi hati. ternyata aku yang lemah, entah karena dorongan hati atau apalah yang jelas mengganggu. hari ini aku turut membersamainya dalam perjalanan cukup panjang. mungkin tak disadarinya atau juga mungkin dia sadar, yang pasti hari ini aku jumpa dan lenyap. aku rasa, aku ingin tertawa, terbahak, dan senyum sendiri. sadarkah? aku ternyata telah terlena dengan isi hati ini. yah... sekali lagi aku telah sedikit terlena. astaghfirullah.. aku harus kembali pada jalan-jalan yang jelas lurus. tapi jujur saja, aku selalu membayangkan hal aneh beberapa waktu ini. hadir dalam setiap benak, apa ini salah? aku rasa salah juga, karena aku belum pandai memberikan prioritas. kembali lagi hadir, mungkin tulisan ini juga hadir karena kehadirannya.
kadang mencari-cari alasan untuk memberikan sebuah kata. entahlah, aku mungkin paranoid. tapi sungguh, setiap kali datang waktunya, aku menyempatkannya untuk berdoa. salahkah? aku hanya meminta pada tempat yang tepat. pada hal yang sebenarnya adalah tempat untuk memohon ampunan dan meminta.
begitu juga malam ini, aku bercanda dengan ibuku sayang. ibu justru meledek atau mungkin juga sebuah nasihat. yang pasti aku cukup berhasil menyakinkan beliau. aku rasa begitu, karena tanggapan positif dan sebuah nasihat penting bagi seorang anak. yang pasti hari ini lelah namun sungguh nutrisi hati itu penting, dan aku berhasil menentukan momentum untuk memberikan nutrisi hati itu untukku. ibu... ayah.. adikku... aku rindu...
Yogyakarta, 23 Maret 2012 pukul 22:27 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar